Taylor Swift Disemprot Lagi, Kini oleh Istri Manajer yang Dikritiknya
VIVA – Taylor Swift diserang lagi oleh orang terdekat Scooter Braun, manajer dan pengusaha label musik, yang salah satunya menaungi Justin Bieber. Hal ini bermula dari tulisan blog Taylor Swift yang menyebut Braun sudah merenggut karyanya dengan mengakuisisi Big Machine Records di mana enam album pertama Swift dikerjakan.
Bukan hanya Justin Bieber yang membela Braun. Istri sang manajer, Yael Cohen Braun, ikut bicara. Lewat Instagra, Yael yang mengaku tak pernah buka-bukaan di depan publik, merasa gerah ketika Swift menyerang suaminya.
Yael Braun merasa tak terima dengan cara Taylor Swift menjabarkan konfliknya dengan sang suami dalam tulisannya tersebut. Jika Swift menyebut dia merasa dizalimi dan baru tahu pengumuman akuisisi lewat media, Yael mengungkap klaim yang berbeda.
"Kamu sudah dikasih kesempatan untuk memiliki karyamu sendiri, kamu melewatkannya. Menarik sekali bahwa pria yang kamu bilang 'menjijikan' itu percaya kamu lebih dari kamu percaya dirimu sendiri," tulis Yael, seperti dilihat VIVA, Senin 1 Juli 2019.
Yael menyebut, Taylor Swift sudah tahu masalah ini dari bos Big Machine Records, Scott Borchetta, bukan dari media seperti yang disebutnya dalam blog.
"Ayahmu itu pemangku kepentingan dan sudah diberitahu, dan Borchetta secara pribadi sudah mengatakannya sebelum (berita) ini keluar. Jadi tidak, kamu tidak mengetahuinya lewat dunia," serunya lagi.
Sang istri juga kesal karena Taylor Swift merasa di-bully dengan kejadian ini. Saking geramnya, Yael bahkan membawa-bawa sejumlah hubungan panas-dingin Taylor Swift dengan teman-teman populernya.
"Siapa kamu bicara tentang bullying? Dunia sudah tahu kamu mengoleksi dan membuang teman seperti bunga yang layu," serunya.
"Kamu seharusnya jadi role model, malah sekarang jadi model bullying," kata Yael lagi.
Yael meminta Taylor Swift untuk membicarakan ini secara langsung, paling tidak lewat telepon, daripada saling sindir di media sosial. (ren)
Taylor Swift Disemprot Lagi, Kini oleh Istri Manajer yang Dikritiknya.
Comments
Post a Comment